BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki
peranan yang cukup besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain
sebagai endokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar
eksokrin.Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yang memiliki
dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Beberapa fungsi dari pankreas
adalah :
·
Mengatur
kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula
dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
·
Pengurangan
kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran
glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati
untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan
menyimpannya di dalam sel-selnya (Anonymous, 2009).
Ketika
fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola makan yang
buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula dalam tubuh pun
ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit,
bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu kita harusmengetahui terlebih
dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomis, histologis, serta fisiologis
normalnya.
Tes fungsi pankreas (PFTs) dapat membantu dalam
mendiagnosis pasien yang mengalami sakit perut berulang tetapi
memiliki hasil pencitraan dan laboratorium yang normal. Tes fungsi
pankreas bisa dilakukan indirek (yakni, sederhana dan non-invasif) atau direk
(yaitu, invasif). Indirek tes mengukur konsekuensi dari insufisiensi pankreas.
Tes ini lebih banyak dilakukan dari PFTs direk, yang dilakukan hanya di
beberapa pusat khusus. Pada PFTs direk, pankreas dirangsang melalui pemberian
makanan atau sekretagog hormon. Tak lama kemudian, cairan duodenum dikumpulkan dan
dianalisis untuk mengukur isi sekretori pankreas normal . Masalah utama dengan
beberapa tes direk adalah sensitivitas rendah, terutama pada penyakit ringan.
Hasil PFTs negatif, tidak boleh mengenyampingkan diagnosis pankreatitis kronik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Pankreas
Pankreas
merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm
dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar
dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12
jari). Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar
endokrin dan eksokrin. Pankreas terdiri dari :
a.
Kepala pankreas
Merupakan
bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam
lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
b.
Badan pankreas
Merupakan
bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan
vertebra lumbalis pertama.
c.
Ekor pankreas
Merupakan
bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa. Pada
pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke dalam
duodenum :
Ductus Wirsung,
yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum melalui
sphincter oddi. Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam
duodenum di sebelah atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari
pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla
hepatopankreatik.
2.2 Enzim-Enzim yang
Berperan dalam Glukosa Darah
Insulin adalah
hormon yang di sekresikan oleh sel
alfa pankreas yang berperan dalam menurunkan
kadar gula darah. sel alfa pankreas memilki banyak Glucose
Transporter yang memberikan akses gula masuk ke dalam sel. Kemudian glukosa
di fosforilasi menjadi Glucose-6-Phosphate oleh Glucokinase di
dalam sel. Dengan adanya Glucose-6-Phosphate, sel
alfa bisa merasakan gula dan kemudian mensekresikan insulin. Cara kerja
insulin adalah dengan meningkatkan kerja difusi terfasilitasi. Glukosa tidak
bisa berdifusi secara spontan terhadap sel, karena molekul glukosa terlalu
besar. Sel sel yang tergantung pada insulin memiliki pengangkut glukosa (Glucose
Transporter) yang di simpan di intrasel. Dengan adanya insulin, pengangkut
glukosa di insersikan kedalam membran plasma sebagai respon adanya insulin,
kemudian glukosa bisa di angkut kedalam sel. Ketika insulin berkurang, maka
pengangkut tersebut kembali ke intrasel. Selain itu, insulin juga meningkatkan aktifitas enzim Glycogen Synthase,
yang mengubah glukosa menjadi glikogen, meningkatkan enzim glukokinasi menyebabkan peningkatan penyerapan
glukosa oleh sel liver, kemudian menghambat
kerja dari enzim phosphorilase, yaitu enzim yang mengubah glikogen
menjadi glukosa. Glukosa di simpan dalam hati sekitar 5 – 6 % dari berat liver,
setara dengan sekitar 100 gram. Ketika
liver kelebihan glikogen dan tidak mampu menyimpannya, maka insulin akan
merangsang pembentukan glukosa menjadi asam lemak yaitu tryglicerida very low
density lipoprotein, kemudian di bawa ke jaringan adipose dan di simpan disana.
Berbeda dengan
insulin, glucagon akan
meningkatkan kadar glukosa darah. Glucagon
di sekresikan oleh sel beta pankreas ketika konsentrasi gula darah turun.
Kerja dari glucagon adalah merubah
glikogen menjadi glukosa melalui beberapa tahapan yakni mengaktifkan adenylil
cyclase, menyebabkan pembentukan cyclic adenosine monophosphate,
yang menyebabkan pengaktifkan protein kinase regulator protein, dengan ini
terjadi pengaktifkan protein kinase yang mengkonversi phophorylase b ke a yang
merangsang pembentukan glucose-1-phosphate dari glikogen. Kemudian enzim dephosporilated aktif, enzim ini
berperan dalam meningkatkan kadar gula darah. Glucagon juga meningkan aktifitas glukoneogenesis dengan
mengaktifkan enzim enzim yang berperan dalam pengangkutan lemak dan
glukoneogenesis.
Selain
glukagon, katekolamin juga berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah. katekolamin adalah hormon yang melawan
kerja insulin dan menimbulkan efek metabolic. Sekresi katekolamin di rangsang oleh berbagai stress, seperti nyeri,
olahraga, hipoglikemia, hipoksia, dan perdarahan. Ketika terjadi hipoglikemi, katekolamin akan menghambat sekresi
insulin, dan meningkatkan kerja glikogenesis pada hati dan otot sehingga
terjadi hiperglikemi.
2.3 Histologi Pankreas
Pankreas
berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin.Kedua fungsi tersebut dilakukan
oleh sel-sel yang berbeda.
Bagian eksokrin
Pankreas
dapat digolongkan sebagai kelenjar besar, berlobus dan merupakan tubuloasinosa
kompleks. Asinus berbentuk tubular, dikelilingi lamina basal dan terdiri 5-8
sel berbentuk pyramid yang tersusun mengelilingi luen sempit. Diantara asini,
terdapat jaringan ikat halus mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf
dan saluran keluar.
Getah
pankreas mengandung enzim -enzim
untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama, yaitu protein, karbohidrat
dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang
memegang peranan penting dalam
menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin,
kimotripsin, karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga
enzim pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang
dicernakan,sedangkan nuklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam
ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim
pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang menghidrolisis
pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa untuk
membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak adalah :
lipase pancreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam lemak
dan kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim
protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel pancreas berada dalam bentuk tidak
aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan prokarboks peptidase,yang semuanya
secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini hanya akan menjadi aktif setelah
mereka disekresi ke dalam saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim
yang dinamakan enterkinase yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen
juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen
diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan
dengan beberapa cara yang sama.
Penting
bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan sampai mereka
disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lainakan
mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim
proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan
tripsininhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar
granula-granulaenzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris
dan dalam asinusdan duktus pankreas.
Pankreas
rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar sekret pankreas
tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini,efek tripsin
inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas
dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas
dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akut.
Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikutisyok, dan bila tidak
mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selama hidup.
Enzim-enzim
getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar pankreas.
Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat,terutama
disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak didepan
asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang
untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar ± yaitu air dan ion
bikarbonatdalam jumlah besar ± konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat
sampai 145mEq/liter.
Setiap
hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice, cairan jernih
yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung
air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium
bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice
sehingga menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan
lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim dalam usus halus.
Enzim-enzim
dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaankarbohidrat bernama pankreatik
amilase; beberapa enzim pencernaan protein dinamakan tripsin, kimotripsin,
karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh orang dewasa
dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaanasam nukleat dinamakan
ribonuklease dan deoksiribonuklease.Seperti pepsin yang diproduksikan dalam
perut dengan bentuk inaktifnya atau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan
protein dari pankreas. Hal inimencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan
pankreas.
Enzim
tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif dinamakan tripsinogen.
Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus
ketika bubur chyme ini tibadalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi
dinamakan enterokinase. Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin
dari bentuk inaktifnya, kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga diaktivasi
dalam usus halus oleh tripsin. Bentuk inaktifnya dinamakan
prokarboksipeptidase.
Bagian Endokrin
Bagian
endokrin pankreas, yaitu Pulau Langerhans, tersebar di seluruh pankreas
dan tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel pucat dengan
banyak pembuluh darah yang berukuran 76×175 mm dan berdiameter 20 sampai 300
mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di
ekor daripada kepala dan badan pankreas.(Derek Punsalam, 2009).Pulau ini
dipisahkan oleh jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin disekitarnya dengan sedikit serat-serat
retikulin di dalam pulau (Anonymous, 2009). Sel-sel ini membentuk
sekitar 1% dari total jaringan pankreas (John Gibson,1981).
Dengan
pewarnaan khusus, sel-sel pulau Langerhans terdiri dari empat macam :
1.
Sel
Alfa, sebagai penghasil hormon glukagon. Terletak di tepi pulau,mengandung
gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm, dan batas intikadang tidak teratur.
2.
Sel
Beta, sebagai penghasil hormon insulin. Sel ini merupakan sel terbanyak dan
membentuk 60-70% sel dalam pulau. Sel beta terletak di bagian lebih dalam
atau lebih di pusat pulau, mengandung kristaloidromboid atau poligonal di tengah, dan mitokondria kecil bundar dan banyak.
3.
Sel
Delta, mensekresikan hormon somatostatin. Terletak di bagian manasaja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel A,
dan mengandunggelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.
4.
Sel F,
mensekresikan polipeptida pankreas. Pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan pankreas
ventral.(Anonymous, 2009)
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
adalah :
a.
Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida
yang mengandung dua rantai asam aminoyang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Insulin
dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Fungsi insulin adalah menurunkan kadar
glukosa darah.
b.
Glukoagon
Molekul glukagon adalah polipepida
rantai lurus yang mengandung 29nresidu asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon
merupakan hasil darisel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis
meningkatkan kadar glukosa darah.
c.
Somatostatin
Somatostatin dijumpai di sel D pulau
langerhans pankreas. Somatostatin menghambat sekresi insulin, glukagon,
dan polipeptida pankreas dan
mungkin bekerja lokal di dalam pulau-pulau pankreas.
d.
Polipeptida
Pankreas
Hormon ini berkaitan erat dengan
polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon saluran cerna.Sekresinya
meningkat oleh makanan yang mengandung protein, puasa, olahraga, dan
hipoglikemia akut. Sekresinya menurun oleh somatostatin dan glukosa intravena.
Pemberian infus leusin, arginin, dan alanin tidak mempengaruhinya, sehingga
efek stimulasi makanan berprotein mungkin diperantarai secara tidak langsunG.
Fisiologi
Pankreas Endokrin
·
Insulin
1.
Insulin disekresikan
oleh sel β dibawah stimuli hiperglyeemia.
2.
Insulin mempengaruhi
setiap organ-organ tubuh dengan peningkatananabolik
dari metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat
3.
Insulin berperan dalarn
transfer glukosa, asam amino, asam lemak, potasiurn dan magnesium ke target sel.
4.
Insulin mempengaruhi
hipoglisemia dan hipokalemia.
5.
Target sel insulin
terutama adalah sel-sel otot, hepatosit dan sel-sel lemak.
·
Glukagon
1.
Glukagon disekresikan oleh sel α pankreas dibawah
stimuli hipoglasemia.
2.
Glukagon meningkatkan mobilisasi energi menghasilkan
metabolit sebagai akibal stimulasi glikogenolisis,
glukoneogenesis dan lipolisis, sehingga mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa darah.
·
Faktor-Faktor Yang
Menyebabkan Peningkatan Konsentrasi Glukosa Darah :
1.
Glukagon
·
menghambat sekresi insulin dan glikogenesis.
·
merangsang glikogenolisis, glukoneogenesis dan
lipolisis
2.
Kortison
·
menghambat transport glukosa melalut membran sel
·
merangsang glukoneogenesis dan glikogenesis
3.
Epinephrine
·
menghambat glikogenesis
·
merangsang glukoneogenesis dan glikogenolisis
4.
Digesti dan absorbsi intestinal
·
menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa darah 2-4
jam setelah pemberian pakan (pada hewan berlambung tunggal)
·
pada rummansia konsentrasi gukosa darah hanya sedikit
meningkat atau tidak meningkat karena pada diet karbohidrat akan difermentasi
menjadi asam lemak volatil, sumber utama glukosa pada ruminansia berasal dan
glukoneogenesis.
5.
Insulin hanya merupakan faktor metabolik fisiologis
dalam menurunkan konsentrasi glukosa darah
·
Kerusakan Pankreas
-
Nekrosis pankreas akut
-
Pankreatitis kronis dan akut
-
Abses
-
Trauma
·
Uji Untuk Mengetahui
Kerusakan Pankreas :
a. Serum Amilase
Sumber amilase : pankreas, mukosa usus, hati dan kelenjar ludah
Kadar amilase darah anjing dipertahankan oleh amilase yang berasal dari
pankreas.
Metode analisis
:
-
Saceharogenic : mengukur
pengurangan kadar glukosa atau peningkatan kerja amilase memecah amilum/ pati
dalam serum.
-
Kit diaiznostik :
Amylochrornc (Roache Diagnostik)
-
Aktivitas amilase serum pada aniing meningkat pada
kondisi :
Nekrosis pankreas : meningkat 12 jam setelah
gangguan, meningkat maksimai 24 jam setelah gangguan.
Pankreatitis akut: rneningkat 4-5 x normal.
Obstruksi usus.
Kegagalan ginjal : serum amilase ↑, BUN↑,
Amilase dikeluarkan melalul urin dengan kadar yang
tinggi sekali sekitar 2-3 x normal , Uremia prerenal
berkaitan dengan shock dan aliran darah ke ginjal, Berat
jenis urin menciri> 1.027 (n=1.010) .
b.
Serum lipase
Sumber lipase
: pankreas (lebih spesifik), mukosa usus.
Serum lipase spesifik untuk deteksi penyakit pankreas dibanding
amilase.
Metode untuk uji gangguan pankreas :
Lipase mengkatalisis proses hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak
dan glycerol.
Substrat yang digunakan minyak kelapa atau tributirin.
Serum diinkubasi dengan substrat, asam lemak yang dihasilkan dititrasi
dengan reagen alkalis.
c. Interpretasi
Nekrosis pankreas : terjadi peningkatan
lipase.
Gangguan ginjal: lipase dieksresikan oleb ginjal sehingga terjadi
peningkatan.
Obstruksi usus.
Untuk menghindari kesalahan dalam hasil pemeriksaan koleksi
spesimen harus diperhati kan
: Pada
temperatur kamar spesimen tahan sampai 7 hari, Pada 40 C tahan sampai 3
minggu, Hemolysis menyebabkan Hb menghambat aktivitas ensim.
d. Pemeriksaan lain untuk uji kerusakan pankreas
Darah dan urin
: hiperglisemia, glikosuria, hiperlipemia.
Leukosit :
leukositosis, Iimpfopenia, eosinopenia, monositosis.
Hematokrit : terjadi peningkatan PCV dan TPP, karena kehilangan
cairan akibat.
Hipokalsemia.
BAB III
KESIMPULAN
1.1
Kesimpulan
Pankreas
merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm
dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar
dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12
jari). Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar
endokrin dan eksokrin. Pankreas terdiri dari : Kepala pankreas, Badan
pankreas dan Ekor pankreas
Insulin adalah
hormon yang di sekresikan oleh sel alfa pankreas yang berperan dalam
menurunkan kadar gula darah. Ketika liver
kelebihan glikogen dan tidak mampu menyimpannya, maka insulin akan merangsang
pembentukan glukosa menjadi asam lemak yaitu tryglicerida very low density
lipoprotein, kemudian di bawa ke jaringan adipose dan di simpan disana. Berbeda
dengan insulin, glucagon akan meningkatkan kadar glukosa darah. Glucagon
di sekresikan oleh sel beta pankreas ketika konsentrasi gula darah turun. adalah hormon
yang melawan kerja insulin dan menimbulkan efek metabolic. Pankreas
berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin.Kedua fungsi tersebut dilakukan
oleh sel-sel yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar