BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelenjar eksokrin dalah kelenjar yang melepaskan
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ
internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang melepaskan sekret
melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau
langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding usus.
Getah dari kelenjar eksokrin berupa lendir atau lilin
selain itu sekret yang dihasilkan juga dapat berupa enzim, keringat, atau ludah
bahkan sewaktu-waktu dapat mengeluarkan
sekret berupa racun.
Sel penghasil sekret dinamakan eksokrinosit. Kelenjar
eksokrin uniseluler, misalnya : sel goblet ( sel penghasilmukus pada
usus halus dan saluran pencernaan ). Kelenjar ini mempunyai saluran keluar
untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan
dalam dan luar tubuh.
Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin,
kimotripsin, karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga
enzim pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang
dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam
ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase
pankreas yang menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk
pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis lemak netral
menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis
ester-ester kolesterol.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui pengertian kelenjar eksokrin
2.
Untuk
mengetahui anatomi kelenjar eksokrin
3.
Untuk
mengetahui fisioloagi kelenjar eksokrin
4.
Untuk
mengetahui jenis-jenis kelenjar eksokrin
5.
Untuk
mengetahui patofisiologi kelenjar eksokrin terutama pada organ pankreas
6.
Untuk
mengetahui pemeriksaan laboratorium terkait kelenjar eksokrin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin dalah kelenjar yang melepaskan
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ
internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang melepaskan
sekret melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar
ludah atau langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar
dinding usus.
Getah dari
kelenjar eksokrin berupa lendir atau lilin selain itu sekret yang dihasilkan juga dapat berupa enzim, keringat, atau
ludah bahkan sewaktu-waktu dapat mengeluarkan
sekret berupa racun.
Sel penghasil sekret dinamakan
eksokrinosit. Kelenjar eksokrin uniseluler, misalnya :
sel goblet ( sel penghasilmukus pada usus halus dan saluran pencernaan
). Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil
kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh.
a. Kelenjar eksokrin juga dapat dikategorikan menjadi:
Kelenjar
serosa – produknya bersifat encer dan seringkali kaya protein.
Kelenjar
mukosa – produknya bersifat kental dan seringkali kaya karbohidrat.
Kelenjar
minyak – produknya berupa lemak.
b. Kelenjar eksokrin dapat digolongkan berdasarkan 3 cara
, yaitu :
1.
Berdasarkan jumlah sel
a)
Uniseluler
: Kelenjar ini hanya tersusun oleh 1 sel (sel cangkir atau goblet cell).
Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada
epitel permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.
b)
Multiseluler
: Terdiri atas banyak sel, umumnya membentuk kelenjar. Berdasarkan letak
kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini dibedakan
menjadi :
-
Kelenjar
intraepitelial, yaitu membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel
permukaan tanpa saluran kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel
selaput lendir lambung dan rongga hidung.
-
Kelenjar
ekstraepitelial, jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam
jaringan pengikat. Jenis kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu :
-
Pars
secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret.
c. Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel pars secretorianya dapat dibedakan
menjadi kelenjar:
-
monoptyche,
yang terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan
-
kelenjar
polyptyche, yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).
-
Ductus
excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.
Dengan memperhatikan bentuk pars
secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal berbagai
jenis kelenjar yaitu :
·
Kelenjar
tubuler sederhana yang berbentuk pipa (simple tubular gland).
Kelenjar tubuler dapat dibagi lagi menjadi:
·
Kelenjar
tubuler lurus (kelenjar usus besar).
·
Kelenjar
tubuler bergelung (glandula subdorifera).
·
Kelenjar
tubuler bercabang (glandula uterina).
·
Kelenjar
tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland)
Kelenjar ini selalu bercabang (glandula submandibularis, glandula duodenalis brunneri).
Kelenjar ini selalu bercabang (glandula submandibularis, glandula duodenalis brunneri).
·
Kelenjar
alveolar sederhana yang berbentuk sebagai labu (simple alveolar gland)
Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula meibomi yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .
Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula meibomi yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .
·
Kelenjar
tubuler kompleks (compound tubular gland). Kelenjar ini mempunyai pars secretoria
berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya yang bercabang dan akhirnya bermuara
dalam satu saluran utama contohnya testis.
2.1 Berdasarkan jenis
sekret
Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat
dibedakan menjadi :
· kelenjar sitogen, yaitu kelenjar yang
menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya testis dan ovarium)
· kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar
yang hasilnya tidak mengandung sel-sel. Kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi
lagi menjadi tiga bagian yaitu :
kelenjar sereous atau kelenjar serosa.
Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang
berbentuk sebagai albumin. Terkadang sekret tersebut mengandung enzim seperti
pada kelenjar pancreas dan parotis. Sel kelenjar serosa berbentuk
pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak ditengah. Butir-butir
sekretoris bersifat asidofil. Di bagian basal sel terdapat granular endoplasmis
reticulum sehingga pada pengamatan dengan mikroskop cahaya, tampak gambaran
yang bergaris-garis. Contoh pada kelenjar pankreas, kelenjar parotis.
Kelenjar mukosa atau mukus.
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel
kelenjarnya piramidal dengan bagian puncahnya berisi tetes-tetes bahan
musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Inti sel berbentuk
gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah dilepaskan oleh sel
kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi mukus lendir. Diantara
kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini , ada yang berbentuk uniseluler yaitu
sel Piala.
sereo
mukus atau
kelenjar campuran.
Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa
dan serosa. Kadang-kadang sel serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga
membentuk gambaran bulan sabit yang dinamakan demiluna gianuzzi. Contoh dari
kelenjar ini adalah glandula submandibularis dan glandula sublingualis
3. Berdasarkan Cara Sekresi
Berdasarkan
cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :
·
merokrin
Kelenjar
merokrin adalah kelenjar yang bahan getahannya saja yang digetahkan,
sedangkan selnya sendiri tetap ada. Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada
selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan (glandula
subdorifera).sekresi dilakukan dengan eksositosis.contoh
dari kelenjar ini adalah kelenjar ludah dan pancreas.
·
apokrin.
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari
puncak sel ikut bersama-sama disekresikan sehingga tampak adanya
tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula axillaris dan glandula
circumanale). Misalnya pada kelenjar peluh. Kelenjar peluh
khusus terletak pada ketiak dan organa genetalia luar, yang mana ia aktif
setelah akil baligh. Jika peluh yang digetahkan mengalami dekomposisi bakteri,
maka sekretnya akan menghasilkan bau.
·
holokrin.
Kelenjar yang
sel-selnya ikut digetahkan bersamaan dengan getahnya. Kelenjar jenis ini akan mengalami
kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekretnya bercampur dengan
bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).
2.2 Fisioloagi Kelenjar Eksokrin di
Pankreas
Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan
ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga
mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan
penting dalam menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh lambung ke dalam
duodenum.
Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, ribonuklease,
deoksiribonuklease.Tiga enzim pertama memecahkan keseluruhan dan secara
parsial protein yang dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam
nukleat : asam ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang menghidrolisis
pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa untuk
membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis
lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol esterase yang
menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel
pancreas berada dalam bentuk tidak aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan
prokarboks peptidase,yang semuanya secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini
hanya akan menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran
cerna.tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterkinase yang
disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa.
Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk.
Kimotripsinogen diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan
prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapacara yang sama.
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak
diaktifkansampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan
enzim-enzim lainakan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang
mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga
mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel
kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di
dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus pankreas.
Pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah
besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas.
Dalam keadaan ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam
keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah
mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang
dinamakan pankreatitis akut. Hal ini sering menimbulkan kematian karena
sering diikutisyok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi
pankreas selamahidup.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh
asinus kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya,
air dan ion bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus
kecil yang terletak didepan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila
pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar ±
yaitu air dan ion bikarbonatdalam jumlah besar ± konsentrasi ion bikarbonat
dapat meningkat sampai 145mEq/liter.
Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic
juice, cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak
mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium
bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice
sehingga menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan
lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim dalam usus halus.
Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim
pencernaankarbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan
proteindinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan
lemak yangutama dalam tubuh orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim
pencernaanasam nukleat dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease. Seperti
pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnyaatau pepsinogen,
begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal inimencegah enzim-enzim
dari sel-sel pencernaan pankreas.
Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk
inaktif dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus
halus oleh suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur
chyme ini tibadalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan
enterokinase.Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin dari bentuk
inaktifnya,kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus
oleh tripsin.Bentuk inaktifnya dinamakan prokarboksipeptidase.
2.3 Pemeriksaan Kimia Klinik
Laboratorium Kelenjar Eksokrin
Pankreas menghasilkan enzim amilase dan lipase. Amilase
selain dihasilkan oleh pankreas juga dihasilkan oleh kelenjar ludah dan hati
yang berfungsi mencerna amilum/karbohidrat. Kadar amilase di dalam serum
meningkat pada radang pankreas akut. Pada keadaan tersebut, keadaan amilase
meningkat setelah 2 – 12 jam dan mencapai puncak 20 – 30 jam dan menjadi normal
kembali setelah 2 – 4 hari. Gejala yang timbul berupa sakit yang berat pada
perut. Kadar amilase ini dapat pula meningkat pada penderita batu empedu, pasca
bedah pada lambung.
Lipase adalah enzim yang dihasilkan oleh pankreas yang
berfungsi mencerna lemak. Lipase akan meningkat di dalam darah apabila ada
kerusakan pada pankreas. Peningkatan kadar lipase dan amilase terjadi pada
permulaan penyakit, tetapi lipase serum meningkat sampai 14 hari, sehingga
pemeriksaan lipase bermanfaat pada radang pankreas yang akut stadium lanjut.
2.3.1 Pemeriksaan Enzim Lipase
Lipase dilepaskan ke dalam aliran
darah ketika sel-sel pankreas mengalami kerusakan. Peningkatan kadar lipase
menandakan penyakit pankreas, serta pankreatitis akut dan kronis. Tes lipase
juga membantu dalam diagnosa kanker pankreas. Banyak kondisi pankreas yang bisa
didiagnosa dengan mengukur tingkat lipase, termasuk kista dan peradangan
pankreas, serta peradangan kandung empedu. Gagal ginjal juga dapat didiagnosa
karena ginjal menyekresikan lipase selama penurunan fungsi ginjal.
Metoda : Enzymatik photometrik
Prinsip : 1-2-o-dilauryl-rac-glycero-3-glutamic acid
(6-methylresorufin)
ester ditambahkan pada suatu micro-emulsion yang akan
dipecah oleh lipase menjadi co-lipase dan bile acid. Kombinasi co-lipase, bile
acid dan substrat akan mengalami penguraian oleh enzim lipolitik dan esterase
sehingga menghasilkan methylresorufin ester yang dengan cepat terdegradasi
menjadi methylresorufin yang berwarna. Intensitas warna ini sebanding dengan
aktivitas lipase dalam sampel.
Nilai
Normal : < 90 U/L
2.3.2 Pemeriksaan
Enzim Amilase
Amilase selain dihasilkan oleh
pankreas juga dihasilkan oleh kelenjar ludah dan hati yang berfungsi mencerna
amilum/karbohidrat. Kadar amilase di dalam serum meningkat pada radang pankreas
akut. Pada keadaan tersebut, keadaan amilase meningkat setelah 2 – 12 jam dan
mencapai puncak 20 – 30 jam dan menjadi normal kembali setelah 2 – 4 hari.
Gejala yang timbul berupa sakit yang berat pada perut. Kadar amilase ini dapat
pula meningkat pada penderita batu empedu, pasca bedah pada lambung.
Metoda : Kinetik Enzimatik
Prinsip :Substrat(4,6-ethylidene-p-nitrophenyl-α-D-maltoheptaoside) akan diuraikan oleh
enzim α-amylase dimana
hasilnya berupa oligosakarida akan dihidrolisa oleh α-glukosidase menghasilkan
glukosa dan p-nitrophenol. Peningkatan
p–nitrophenol sebanding dengan aktivitas α- amylase dalam sampel.
Nilai
Normal : < 100 U/L
2.3.3 Pemeriksaan
Enzim Tripsin
Tripsin memegang peranan penting
timbulnya pankreatitis akut. Dengan terjadinya refleks enzim terutama tripsin,
ke dalam duktus pankreatikus, maka akan terjadi edema pada pankreas. Tripsin
tidak merusak jaringan, tetapi mengaktivasi dua macam enzim lain yaitu
fosfolipase A dan B, yang pada waktu sekresi empedu akan mengubah lesitin
menjadi lisolesitin. Lisolesitin akan merusak lapisan membran fosfolipid.
Tripsin juga mengaktivasi elestase. Elestase menyebabkan gangguan vaskularisasi
yang hebat sehingga timbul perdarahan hebat pada pankreas. Tripsin terdapat di
dalam duodenum dalam bentuk tidak aktif yaitu tripsinogen dan baru aktif setelah
kontak dengan enterokinase.
Tripsin adalah enzim pankreas
yang mencerna protein. Pengukuran serum tripsin dianggap tes darah yang paling
sensitif untuk pankreatitis, pankreatitis kronis terutama, tetapi tidak
tersedia secara luas dan tidak digunakan secara rutin. Tes yang tersedia akan
bervariasi diidentifikasi sebagai tripsinogen, tripsin seperti immunoreactivity, atau tripsin
immunoreactive.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar