Minggu, 24 Januari 2016

Faal Eksokrin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kelenjar eksokrin dalah kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang melepaskan sekret melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding usus.
Getah dari kelenjar eksokrin berupa lendir atau lilin selain itu sekret yang dihasilkan juga dapat berupa enzim, keringat, atau ludah bahkan  sewaktu-waktu dapat mengeluarkan sekret berupa racun.
Sel penghasil sekret dinamakan eksokrinosit.  Kelenjar  eksokrin uniseluler, misalnya : sel goblet ( sel penghasilmukus pada usus halus dan saluran pencernaan ). Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh.
Enzim-enzim  proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga enzim pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.


1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian kelenjar eksokrin
2.      Untuk mengetahui anatomi kelenjar eksokrin
3.      Untuk mengetahui fisioloagi kelenjar eksokrin
4.      Untuk mengetahui jenis-jenis kelenjar eksokrin
5.      Untuk mengetahui patofisiologi kelenjar eksokrin terutama pada organ pankreas
6.      Untuk mengetahui pemeriksaan laboratorium terkait kelenjar eksokrin
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin dalah kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang melepaskan sekret melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding usus.
Getah dari kelenjar eksokrin berupa lendir atau lilin selain itu sekret yang dihasilkan juga dapat berupa enzim, keringat, atau ludah bahkan  sewaktu-waktu dapat mengeluarkan sekret berupa racun. 
Sel penghasil sekret dinamakan eksokrinosit.  Kelenjar  eksokrin uniseluler, misalnya : sel goblet ( sel penghasilmukus pada usus halus dan saluran pencernaan ). Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh.
a.    Kelenjar eksokrin juga dapat dikategorikan menjadi:
  Kelenjar serosa – produknya bersifat encer dan seringkali kaya protein.
  Kelenjar mukosa  – produknya bersifat kental dan seringkali kaya karbohidrat.
  Kelenjar minyak – produknya berupa lemak.

b.    Kelenjar eksokrin dapat digolongkan berdasarkan 3 cara , yaitu :
1. Berdasarkan  jumlah sel
a)      Uniseluler : Kelenjar ini hanya tersusun oleh 1 sel (sel cangkir atau goblet cell). Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.
Description: Kelenjar eksokrin uniseluler
b)      Multiseluler : Terdiri atas banyak sel, umumnya membentuk kelenjar.  Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini dibedakan menjadi :
-         Kelenjar intraepitelial, yaitu membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan tanpa saluran kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung dan rongga hidung.
-         Kelenjar ekstraepitelial, jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan pengikat. Jenis kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
-         Pars secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret.

c.    Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel pars secretorianya dapat dibedakan menjadi kelenjar:
-         monoptyche, yang terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan
-         kelenjar polyptyche, yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).
-         Ductus excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.
Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal berbagai jenis kelenjar yaitu :
·        Kelenjar tubuler sederhana yang berbentuk pipa (simple tubular gland)
Description: Kelenjar tubuler sederhana yang berbentuk pipa (simple tubular gland)

Kelenjar tubuler dapat dibagi lagi menjadi:
·        Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar).
Description: Kelenjar tubuler lurus / straight tubular gland
·        Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera).
·        Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina).
·        Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland)
Kelenjar ini selalu bercabang (glandula submandibularis, glandula duodenalis brunneri).
Description: Kelenjar alveolar sederhana yang berbentuk sebagai labu (simple alveolar gland)
·        Kelenjar alveolar sederhana yang berbentuk sebagai labu (simple alveolar gland)
Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula meibomi yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .
·        Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland)Kelenjar ini mempunyai pars secretoria berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya yang bercabang dan akhirnya bermuara dalam satu saluran utama contohnya testis.
Description: Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland)
2.1 Berdasarkan  jenis sekret
Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :
·      kelenjar sitogen, yaitu kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya testis dan ovarium)
·      kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-sel. Kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :
kelenjar sereous atau kelenjar serosa.
Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin. Terkadang sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis. Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak ditengah. Butir-butir sekretoris bersifat asidofil. Di bagian basal sel terdapat granular endoplasmis reticulum sehingga pada pengamatan dengan mikroskop cahaya, tampak gambaran yang bergaris-garis. Contoh pada kelenjar pankreas, kelenjar parotis.
Kelenjar mukosa atau mukus.
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya piramidal dengan bagian puncahnya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Inti sel berbentuk gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah dilepaskan oleh sel kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi mukus lendir. Diantara kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini , ada yang berbentuk uniseluler yaitu sel Piala.
Description: Kelenjar mukosa (bagian kiri) dan kelenjar serosa (bagian kanan)
    sereo mukus atau kelenjar campuran.
Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa dan serosa. Kadang-kadang sel serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga membentuk gambaran bulan sabit yang dinamakan demiluna gianuzzi. Contoh dari kelenjar ini adalah glandula submandibularis dan glandula sublingualis



3.  Berdasarkan Cara Sekresi
Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :
·        merokrin
Kelenjar merokrin adalah kelenjar  yang bahan getahannya saja yang digetahkan, sedangkan selnya sendiri tetap ada. Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan (glandula subdorifera).sekresi dilakukan dengan eksositosis.contoh dari kelenjar ini adalah kelenjar ludah dan pancreas.
Description: Kelenjar merokrin
·        apokrin.
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sama    disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula axillaris dan glandula circumanale). Misalnya pada kelenjar peluh. Kelenjar peluh khusus terletak pada ketiak dan organa genetalia luar, yang mana ia aktif setelah akil baligh. Jika peluh yang digetahkan mengalami dekomposisi bakteri, maka sekretnya akan menghasilkan bau.


·        holokrin.
Kelenjar yang sel-selnya ikut digetahkan bersamaan dengan getahnya. Kelenjar jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekretnya bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).
Description: Kelenjar holokrin

2.2 Fisioloagi Kelenjar Eksokrin di Pankreas
Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting  dalam menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
Enzim-enzim  proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga enzim pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel pancreas berada dalam bentuk tidak aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan prokarboks peptidase,yang semuanya secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini hanya akan menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterkinase yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapacara yang sama.
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkansampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lainakan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus pankreas.
Pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akut. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikutisyok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selamahidup.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar  pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak didepan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar ± yaitu air dan ion bikarbonatdalam jumlah besar ± konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145mEq/liter.
Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice, cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga  menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim dalam usus halus.
Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaankarbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan proteindinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaanasam nukleat dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease. Seperti pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnyaatau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal inimencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas.
Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tibadalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan enterokinase.Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya,kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin.Bentuk inaktifnya dinamakan prokarboksipeptidase.

2.3 Pemeriksaan Kimia Klinik Laboratorium Kelenjar Eksokrin
Pankreas menghasilkan enzim amilase dan lipase. Amilase selain dihasilkan oleh pankreas juga dihasilkan oleh kelenjar ludah dan hati yang berfungsi mencerna amilum/karbohidrat. Kadar amilase di dalam serum meningkat pada radang pankreas akut. Pada keadaan tersebut, keadaan amilase meningkat setelah 2 – 12 jam dan mencapai puncak 20 – 30 jam dan menjadi normal kembali setelah 2 – 4 hari. Gejala yang timbul berupa sakit yang berat pada perut. Kadar amilase ini dapat pula meningkat pada penderita batu empedu, pasca bedah pada lambung.
Lipase adalah enzim yang dihasilkan oleh pankreas yang berfungsi mencerna lemak. Lipase akan meningkat di dalam darah apabila ada kerusakan pada pankreas. Peningkatan kadar lipase dan amilase terjadi pada permulaan penyakit, tetapi lipase serum meningkat sampai 14 hari, sehingga pemeriksaan lipase bermanfaat pada radang pankreas yang akut stadium lanjut.
2.3.1 Pemeriksaan Enzim Lipase
Lipase dilepaskan ke dalam aliran darah ketika sel-sel pankreas mengalami kerusakan. Peningkatan kadar lipase menandakan penyakit pankreas, serta pankreatitis akut dan kronis. Tes lipase juga membantu dalam diagnosa kanker pankreas. Banyak kondisi pankreas yang bisa didiagnosa dengan mengukur tingkat lipase, termasuk kista dan peradangan pankreas, serta peradangan kandung empedu. Gagal ginjal juga dapat didiagnosa karena ginjal menyekresikan lipase selama penurunan fungsi ginjal.
Metoda             Enzymatik photometrik
Prinsip              : 1-2-o-dilauryl-rac-glycero-3-glutamic acid (6-methylresorufin)
ester  ditambahkan pada suatu micro-emulsion yang akan dipecah oleh lipase menjadi co-lipase dan bile acid. Kombinasi co-lipase, bile acid dan substrat akan mengalami penguraian oleh enzim lipolitik dan esterase sehingga menghasilkan methylresorufin ester yang dengan cepat terdegradasi menjadi methylresorufin yang berwarna. Intensitas warna ini sebanding dengan aktivitas lipase dalam sampel.
Nilai Normal :  < 90 U/L

2.3.2 Pemeriksaan Enzim Amilase
Amilase selain dihasilkan oleh pankreas juga dihasilkan oleh kelenjar ludah dan hati yang berfungsi mencerna amilum/karbohidrat. Kadar amilase di dalam serum meningkat pada radang pankreas akut. Pada keadaan tersebut, keadaan amilase meningkat setelah 2 – 12 jam dan mencapai puncak 20 – 30 jam dan menjadi normal kembali setelah 2 – 4 hari. Gejala yang timbul berupa sakit yang berat pada perut. Kadar amilase ini dapat pula meningkat pada penderita batu empedu, pasca bedah pada lambung.
Metoda            :  Kinetik Enzimatik
Prinsip              :Substrat(4,6-ethylidene-p-nitrophenyl-α-D-maltoheptaoside) akan diuraikan oleh enzim α-amylase dimana hasilnya berupa oligosakarida akan dihidrolisa oleh α-glukosidase menghasilkan glukosa dan p-nitrophenol. Peningkatan  p–nitrophenol sebanding dengan aktivitas α- amylase dalam sampel.
Nilai Normal :  < 100 U/L



2.3.3 Pemeriksaan Enzim Tripsin
Tripsin memegang peranan penting timbulnya pankreatitis akut. Dengan terjadinya refleks enzim terutama tripsin, ke dalam duktus pankreatikus, maka akan terjadi edema pada pankreas. Tripsin tidak merusak jaringan, tetapi mengaktivasi dua macam enzim lain yaitu fosfolipase A dan B, yang pada waktu sekresi empedu akan mengubah lesitin menjadi lisolesitin. Lisolesitin akan merusak lapisan membran fosfolipid. Tripsin juga mengaktivasi elestase. Elestase menyebabkan gangguan vaskularisasi yang hebat sehingga timbul perdarahan hebat pada pankreas. Tripsin terdapat di dalam duodenum dalam bentuk tidak aktif yaitu tripsinogen dan baru aktif setelah kontak dengan enterokinase.

Tripsin adalah enzim pankreas yang mencerna protein. Pengukuran serum tripsin dianggap tes darah yang paling sensitif untuk pankreatitis, pankreatitis kronis terutama, tetapi tidak tersedia secara luas dan tidak digunakan secara rutin. Tes yang tersedia akan bervariasi diidentifikasi sebagai tripsinogen, tripsin seperti immunoreactivity, atau tripsin immunoreactive.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar